Wednesday, 26 January 2011

Benarkah ada Manusia Setengah Ikan di Pulau Selayar?

Halo, sudah lama sekali rasanya saya tidak menulis artikel. Bukan karena lagi minim ide sih, tapi karena beberapa waktu yang lalu saya sedang sangat sibuk. Puncak kesibukan saya adalah pada hari Minggu kemarin (25 Januari 2011). Nah, saya sudahi saja curhat colongan ini. Kita langsung saja ya ke kasus lain mengenai kesalah tafsiran. Kali ini, kesalah tafsiran tersebut mengenai salah satu hewan yang terancam punah. Hmm...kasihan juga ya, sudah terancam punah, tapi malah disebut sebagai hewan mistik. 

Saya yakin, jika pembaca menyimak informasi mengenai hewan berikut ini, kalian semua akan tahu hewan apa itu dan pasti menganggapnya sangat teramat sangat umum didunia hewan. 

Sebuah web informasi yang cukup terkenal di Indonesia pada beberapa waktu yang lalu, menyampaikan sebuah informasi yang cukup mengejutkan. Beritanya seperti ini :

VIVAnews - Selasa pagi, 11 Januari 2011, warga Dusun Tongke-Tongke, Desa Lowa, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, mendadak gempar. Pasalnya, ditemukan seekor makhluk laut sejenis ikan yang diyakini warga setempat merupakan penjelmaan manusia dan hewan laut. Para nelayan di situ bahkan meyakini itu seekor 'ikan duyung'.
Belum jelas, apa sebetulnya makhluk aneh ini.

Hewan berkelamin betina ini ditemukan warga Dusun Tongke-Tongke bernama Juma Ali (40), terdampar di pesisir pantai Bala-Bala Desa Lowa. Sesaat sebelum ditemukan, makhluk laut yang disebut-sebut penduduk sejatinya seorang manusia asal Kota Kendari yang dikutuk sihir ini, nyaris tak dapat menyambung nafas.

Pasalnya, tubuh hewan laut tersebut telah ditempeli sejumlah gomi--sejenis lintah penghisap darah--sebesar telapak tangan orang dewasa. Beruntung, Juma Ali dapat menanggalkan lintah-lintah laut itu.
Setelah itu, Juma Ali mencoba mengembalikan hewan langka itu ke laut. Akan tetapi, 'ikan duyung' ini seperti selalu menolak meronta-ronta. Juma Ali lalu memutuskan untuk memeliharanya. Seutas tali diikatkannya di bagian ekor. Tujuannya: sebagai tolak bala, untuk menghindarkan Dusun Tongke-tongke dari hantaman badai dan gelombang pasang yang sedang mengamuk belakangan ini.
Semenjak menemukan hewan pemakan rumput laut itu, Juma Ali jadi sibuk bukan kepalang. Dia nyaris tidak lagi dapat melaksanakan aktivitas rutinnya. 
Tiap hari, dia harus memenuhi permintaan warga setempat dan juga aparat dari instansi pemerintah setempat yang datang ke situ untuk sekadar menyaksikan dan mengabadikan foto ikan langka ini.
Payahnya, mereka yang ramai datang berkunjung, jarang yang mau menyisipkan rupiah ke kocek Juma Ali. Jadilah Juma Ali, yang kadang harus melawan dingin untuk meladeni permintaan penonton, gigit jari sembari memendam dongkol.

Memasuki hari keenam makhluk aneh itu ditemukan, berbagai cerita mistik dan dongeng makin menyebar ke seantero kampung. Ada yang bilang 'ikan duyung' itu seperti selalu malu-malu kucing jika didekati orang laki-laki. Yang lain lagi berkisah ia selalu menangis saat merasa terancam. Ada juga yang sampai bermimpi gawat: diancam makhluk itu bahwa bila tak segera dilepas ke laut bebas, maka Pulau Selayar dan sekitarnya segera akan musnah ditelan samudera. 


Dan inilah foto makhluk yang ditangkap Juma Ali tersebut: 






Oke, mari lupakan soal mistik, dan mari saya perkenalkan pembaca sekalian dengan siapa sesungguhnya makhluk ini. 

Pembaca sekalian, perkenalkanlah, Ikan Duyung yang bernama Dugong!



Dugong adalah hewan laut yang nyaris punah pada abad ke-18 karena diburu oleh manusia. Dugong termasuk salah satu mamalia terbesar dan termasuk dalam order Sirenia atau yang lebih dikenal dengan istilah "sapi laut". 




Sapi laut yang saya maksud bukanlah yang seperti ini :



Atau bahkan yang seperti ini :



Tapi sapi laut yang dalam bahasa biologinya disebut sebagai Sirenia atau Sirenians. Sirenia diambil dari mitologi Yunani yang menceritakan tentang suatu kaum yang hidup di air (Siren).

Nah, kenapa hewan-hewan seperti Dugong disebut Sirenia, karena pada saat pertama kali ditemukan, seorang pelaut mengira bahwa Sirenia (ordo) tersebut adalah putri duyung. Dan kenapa Dugong disebut "sapi laut", itu tidak lepas dari makanan kesukaan mereka yang berupa rumput laut.



Perbedaan Dugong dan Manatee


Back to the case. Diawal kita sudah membaca informasi dari Viva News bahwa telah ditemukan seekor hewan yang merupakan jelmaan dari seorang manusia asal Kendari yang dikutuk. Tidak sampai disitu, hewan tersebut juga diikat dengan tujuan menolak bala dan menghindarkan Dusun Tongke-Tongke dari sapuan ombak.

Yang ingin saya tegaskan ialah, bahwa hewan yang ditangkap oleh Juma Ali bukanlah "mermaid" atau manusia setengah ikan. Terlebih lagi manusia yang dikutuk menjadi seperti itu. Hewan itu murni Dugong dari ordo Sirenia. Dilihat dari ukuran Dugong yang ditangkap Juma Ali, Dugong tersebut kemungkinan belum dewasa alias masih fase anak-anak.

Salah satu bukti kuat bahwa hewan tersebut Dugong adalah, dengan melihat peta persebarannya yang sudah terlampir pada Wikipedia. Dari "warna biru" yang terlampir, jelaslah bahwa perairan Indonesia pun juga merupakan tempat tersebarnya para Dugong.



Mengenai darimana masyarakat sekitar menganggap bahwa hewan tersebut adalah manusia ikan, saya hanya bisa berpendapat bahwa kemungkinan masyarakat tersebut masih terbawa oleh mitos kuno dari melayu. Asal pembaca tahu, kata "Dugong" berasal dari bahasa Tagalog (bahasa Filipina) yang juga diambil dari kosa kata Melayu yang berarti "duyung" atau "putri duyung". yakni makhluk fantasi berupa wanita cantik dalam tubuh ikan.

Dan mengenai berbagai cerita mistik dan cerita-cerita lain seputar pasca ditangkapnya Dugong oleh Juma Ali, saya rasa itu hanyalah opini yang timbul dari reaksi masyarakat saja, yang bisanya muncul karena ada kejadian yang tak umum atau jarang terjadi di tempat tinggal mereka.

Akhir kata dari saya, pembaca sekalian, sudah saatnya masyarakat Indonesia bangkit dari mitos.





sumber: wikipedia Dugong 1, Dugong 2, vivanews

34 comments:

  1. tulisan jelek !
    Gak sesuai dengan gaya sombong anda di imfo.

    ReplyDelete
  2. Memberi input..story yang bagus..teruskan lagi membongkar misteri

    ReplyDelete
  3. hahaha... Sapi Laut yang editan kocak banget... wkwkwkwk...

    ReplyDelete
  4. itu dugong, tapi saya tertarik memelihara Sapi yang bisa melompat itu...wkwkwkwk

    ReplyDelete
  5. Setuju setuju setuju!!!!! saatnya masyarakat Indonesia bangkit dari mitos!

    ReplyDelete
  6. To Anonim :
    Wah ada yang bilang saya sombong! Keren banget euy! Kayak udah tau saya saja...

    ReplyDelete
  7. Nice info, kalau ada waktu tolong tulis tentang crop circle juga mas. kayaknya seru tuh untuk di bahas, coz fenomena crop circle udah masuk ke indonesia.

    ReplyDelete
  8. ayo lumba-lumba sama sapi berenangnya duluan siapa....???

    ReplyDelete
  9. sangat setuju.....DUGONG' is DUGONG' la...knp pla bnyak btul andaian 'TAHYUL' dr org yg tangkap ni hewan?hmmmmmmmmm....ni bkn lg kisah MISTIK tp MISTAKE LOL....huhuhuhuhuhu

    ReplyDelete
  10. Ya pokoknya selama semuanya bisa dijelaskan dengan logika no problema.... wong kita memang dikasih otak oleh Tuhan untuk memirkan apa2 yang terjadi disekitar kita... cuman memang ada juga hal2 gaib yang tidak bisa dijelaskan tapi dirasakan saja....

    Fun

    ReplyDelete
  11. sepakat bung itu dogong, atau ikan duyung, kalau kagak salah di salah satu tempat di Papua, airmatanya diambil, entah untuk apa, air mata duyung ?

    ReplyDelete
  12. @phenomena
    hmm kayaknya itu cuma org labil yg nge-rusuh aja tuh
    tapi setuju juga sih kalo kita harus bangkit dari mitos

    ReplyDelete
  13. mantap gan penjelasannya,,,,masyarkat indonesia memang sangat suka sama mitos jd suka gampang dibodohi,,hehehe


    ngomong,ngomong,,bsa tukeran link ga bro???
    link bro udah saya pasang,, dtunggu konfirmasi dan kunjungan baliknya ya,,salam kenal^^

    ini link saya :: http://bangkewok.blogspot.com/

    ReplyDelete
  14. Sebegitu terisolasinyakah orang di pulau selayar? >.< masa dugong aja dibilang makhluk aneh

    ReplyDelete
  15. blog yang bagus, blog anda saya pasang di blog saya,, makasih

    ReplyDelete
  16. infonya menarik,, sya udh pernah liat itu ikan,, cuma g tau namanya,, taunya cuma ikan duyung(lha?) yh,, bagus buat nambah wawasan arigato!

    ReplyDelete
  17. Sebenarnya ada plus-minusnya juga dengan adanya kepercayaan-kepercayaan masyarakat akan takhyul . Biasanya takhyul itu membantu manusia untuk lebih menghargai alam sekitarnya. Tapi takhyul bakal mulai bersifat negatif jika orang sedikit-sedikit mengaitkan suatu peristiwa dengan takhyul sehingga jadi suka mengesampingkan logika

    ReplyDelete
  18. oke bos... new tukul arwana

    ReplyDelete
  19. haha, fotonya ada yg lucu tuh...

    ReplyDelete
  20. luar biasa..sumpah...



    Nggk banget


    tatang

    ReplyDelete
  21. selamat sob, ada award utkmu, spesial dr Penghuni60, mohon kiranya dpt diambil...

    wow, blogmu makin keren aja osb

    ReplyDelete
  22. setahu saya air mata dyung d ambil baik untok ubat....toi x pasti sma ada ya benar atau engga....

    ReplyDelete
  23. menarik,saya juga pernah dngr hewan itu.sapi laut. .,kalo soal mitos seperti itu,memang orang orang kita terlalu.mungkin karna pengetahuan pendidikan yang minim. . .>.<

    ReplyDelete
  24. hehehe....lucu tuh pak, lumba2 balapan ama sapi
    tpi keren tuh penjelasan dr njenengan yg bs menambah pengetahuan sya.
    Hari gni masih percaya mitos,tahyul apalgi tuh khurofat....hemmm...gak lah yauuuu....

    ReplyDelete
  25. Saya setuju sm Om PHENOMENA. Postingan yg menarikkk....
    kwakakakakakkakakaka....Pic nya bikin gw sakit perutttt...
    Ayo Sapiiiiii....Kalahin tuh Lumba2 nya....:D:D:D:D

    Nice Post.....

    ReplyDelete
  26. Saya setuju sm Om PHENOMENA. Postingan yg menarikkk....
    kwakakakakakkakakaka....Pic nya bikin gw sakit perutttt...
    Ayo Sapiiiiii....Kalahin tuh Lumba2 nya....:D:D:D:D

    Nice Post.....

    ReplyDelete
  27. Sy setuju Sm Om PHENOMENA. itu bukan Ikan Duyung atau Putri Duyung..
    kwakakakakkakaka...Pic nya bikin sakit perut Om..
    Ayo Sapiiiiiiii...kalahin Lumba-lumbanya....

    Nice Post...:)

    ReplyDelete
  28. setuju deh ama om Phenom,tuh dugong atau duyung,dan sebenarnya gak boleh di bilang ikan dugong/duyung.ini tambahan dari saya,beda ikan ama mamalia air,ciri2nya yg paling jelas adalah bagian ekornya,semua mamalia air (paus,lumba2,dugong,orca,dll) bentuk ekornya adalah horizontal jadi cara berenang mereka ke atas ke bawah,dapat dilihat di filem2 dokumenter ttg paus,kalo habis ambil napas trus nyelam lagi ekornya pasti mengepak permukaan air,nah kalo ikan ekornya cenderung vertikal (pipih)jadi cara berenangnya ke kiri ke kanan,dari foto di atas sang dugong masih kecil,pasti tertinggal dari koloni atau setidaknya dari induknya.dan terjaring sama nelayan setempat.
    satu hal yg disayangkan situs sekaliber vivanews memuat artikel itu dengan cerita2 yg kacau dan terlalu mengada2 tanpa memuat sisi logis,sangat memalukan, lebih baik fotonya jangan dimasukan,jadi masih bisa menjadi misteri.

    ReplyDelete
  29. seandainya dugong itu putri duyung yg cantik, pastilah para nelayan berlomba-lomba menangkapnya,,,,,hehehe,,,,

    ReplyDelete
  30. baru baca 3 post dari phenomena jadi jatuh hati(sama blognya hehe) gaya penulisanya yg sangat detail mau menjelaskan dari a - z,& selalu disisipin pic lucu .. hehe phenome is the best ... pokoknya lanjutin postny y jg kayk enigma ngilang beberp tahun..muncul lg buat promosi buku :v

    ReplyDelete

Sertakan link back ke blog Phenomena jika ingin mencopy artikel ini. Komentar yang bijaksana akan jauh lebih baik.